- Diposting oleh : SMA NEGERI 10 PANGKEP
- pada tanggal : September 26, 2025
Labakkang, Jum’at (26/9/2025) - Musallah SMAN 10 Pangkep kembali menjadi pusat ibadah bersama melalui pelaksanaan salat Jumat berjamaah. Bertindak sebagai khatib sekaligus imam adalah Ustadz Muhammad Fajar Syah, yang dalam khutbahnya menyampaikan pesan penuh makna tentang kematian dan kesiapan diri untuk menghadapinya.
Dalam khutbahnya, beliau mengingatkan jamaah bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Tidak ada satu pun manusia yang bisa menolak atau menunda jika ajal telah tiba.
“Kematian tidak mengenal usia muda atau tua, tidak pula menunggu seseorang sakit atau sehat. Jika waktunya datang, maka ia tidak bisa dipercepat dan tidak bisa diperlambat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ustadz Fajar Syah menekankan bahwa hidup di dunia adalah sebuah pilihan. Manusia bebas menentukan jalan hidupnya, apakah ingin memilih jalan kebaikan atau justru sebaliknya. Namun, kebebasan itu bukan tanpa konsekuensi. Semua pilihan hidup akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
“Pada hakikatnya dunia ini bukanlah tempat tinggal, melainkan tempat untuk meninggal. Karenanya, persiapkan bekal amal saleh sebaik-baiknya untuk kehidupan yang kekal di akhirat,” tuturnya memberi penekanan.
"Ketika kematian telah tiba, ada tiga yang menemani kita ke kuburan, pertama keluarga, kedua kendaraan, dan yang ketiga amal kita. Dua diantaranya akan pulang meninggalkan kita, satu saja yang akan tinggal menemani kita di kuburan, yakni amal kebaikan kita" pungkasnya.
Kegiatan salat Jumat berjamaah ini rutin dilaksanakan di Musallah SMAN 10 Pangkep. Selain menjadi kewajiban bagi kaum muslimin, kegiatan ini juga menjadi sarana pembinaan spiritual bagi murid, guru, maupun tenaga kependidikan. Melalui khutbah-khutbah yang disampaikan, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT serta memperbaiki diri dari waktu ke waktu.